Selasa, 01 Oktober 2013

Siklus Hidup Taenia Solium dan Siklus Hidup fasciola hepatica


Siklus Hidup fasciola hepatica
Kejadian fasciolosis pada ternak ruminansia berkaitan dengan daur hidup cacing Fasciola sp.. Ternak mendapatkan infeksi karena memakan sayuran hijau yang mengandung metaserkaria (larva infektif cacing hati). Enambelas minggu kemudian cacing tumbuh menjadi dewasa dan tinggal di saluran empedu. Cacing dewasa memproduksi telur dan keluar bersama feses. Pada kondisi yang cocok telur cacing menetas dan mengeluarkan mirasidium. Telur cacing F. hepatica akan menetas dalam 9-12 hari pada suhu 26°C

Mirasidium memiliki silia (rambut getar) dan aktif berenang untuk mencari induk perantara yang sesuai, yaitu siput Lymnaea sp., kemudian akan menembus ke dalam tubuh siput. Dalam waktu 24 jam di dalam tubuh siput, mirasidium akan berubah menjadi sporosis dan 8 hari kemudian akan berkembang menjadi redia (1 sporosis tumbuh menjadi 1-6 redia). Redia kemudian siap keluar dari siput, bersama serkaria yang dilengkapi ekor untuk berenang, dan akan menempel pada benda yang terendam air seperti jerami, rumput atau tumbuhan air yang lain. Tidak lama kemudian serkaria melepaskan ekornya dan membentuk kista yang disebut metaserkaria. Metaserkaria ini merupakan bentuk infektif cacing Fasciola sp.. Bila metaserkaria termakan oleh ternak, metaserkaria tersebut akan pecah dan mengeluarkan cacing muda di dalam usus, kemudian menembus dinding usus dan menuju ke hati. Dalam waktu ± 16 minggu akan tumbuh menjadi dewasa dan mulai memproduksi telur
Siklus Hidup Taenia Solium
Taenia solium (cacing pita babi) deawasa hidup sebagai parasit didalam tubuh manusia, tepatnya di bagian usus halus. tubuhnya bersegmen-segmen, setiap segmen ini disebut proglotid. proglotid yang paling bawah berisi telur yang sudah dibuahi. proglotid lepas bersama feses keluar tubuh manusia. ketika proglotid tersebut termakan oleh babi, maka didalam tubuh babi akan berubah menjadi onkosfer atau heksakant. larva ini akan menembus dinding usus ke pembuluh darah menuju jaringan otot. di dalam otot onkosfer berubah menjadi cacing gelembung yang disebut sistiserkus. nah. apabila manusia makan daging babi yang mengandung sisitiserkus ini tidak dimasak benar-benar sehingga larva tidak mati maka di dalam tubuh manusia akan berubah menjadi Taenia solium dewasa. di dalam usus T solium menghisap sari-sari makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar